Kerjasama Antara Marpokat: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Dengan (Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman Dan Sosial (ADPIKS).

Kerjasama tim adalah suatu kemampuan untuk bekerja bersama dalam menuju visi dan misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu dalam menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama.

Melalui kerjasama tim yang kuat, kita bisa meraih suatu pencapaian besar yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Itulah mengapa kerjasama tim menurut para ahli adalah suatu hal yang harus dibangun dan dijaga dengan baik. Jika tidak, tujuan perusahaan akan sulit untuk dicapai bersama-sama.

Kerjasama tim dapat terwujudkan dengan baik ketika sekelompok orang bekerja secara kohesif demi menuju tujuan bersama dengan menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang positif, serta menggabungkan kekuatan masing-masing individu dalam meningkatkan kinerja tim yang kuat.

Salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan organisasi adalah pengelolaan terhadap sumber daya manusia (SDM). Unsur ini menjadi sangat penting karena sumber daya manusia (SDM) merupakan tenaga penggerak jalannya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi perlu memiliki karyawan yang berkualitas serta mempunyai semangat dan loyalitas yang tinggi.

Semangat dan loyalitas yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan karyawannya serta budaya organisasi yang ada, untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan karyawan dan pembentukan budaya organisasi yang baik sesuai dengan kebutuhan karyawan. Peningkatan kemampuan karyawan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang menjadi kriteria perusahaan. Sedangkan pembentukan budaya melalui proses penciptaan kondisi interaksi antar karyawan maupun pimpinan.

Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dalam hal lain, kompetensi mempunyai peranan yang penting juga karena pada umumnya kompetensi menyangkut kemampuan dasar seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan, untuk mencapai kinerja yang maksimal dan memuaskan diperlukan kompeensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya agar kinerjanya dapat meningkat.

Salah satu bentuk Kerja Sama yang telah dibangun adalah dari pihak Akademisi termasuk pada bidang jurnal dengan Organisasi Profesi dapat memberikan sebuah manfaat yang luar biasa terhadap masing masing Lembaga. Hal ini dapat dilihat dengan masing-masing dapat terwujud demi tujuan kedua belah pihak baik Marpokat: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai pengelola jurnal maupun pada pihak ADPIKS sebagai bagian daripada organisasi profesi yang sampai saat ini masih terus berjalan secara dinamis.

Kerja sama biasanya dilakukan atas dasar tujuan yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu organisasi sangat diperlukan adanya suatu kerja sama kelompok (team work), karena semua penggerak suatu organisasi adalah manusia, bukan mesin, computer atau yang lainnya. Dan secara psikologis, manusia terbagi dalam tiga sifat, yaitu manusia sebagai insan individual, manusia sebagai insan sosial dan manusia sebagai insan berketuhanan.

Sebagai insan individual, manusia memiliki harga diri, mempunyai sifat mau menang sendiri, egois, dan lain-lain. Sebagai insan berketuhanan, manusia diharapkan untuk taat beribadah, mengikuti ajaranNya dan menjauhi laranganNya, dan lain-lain. Sebagai insan sosial, manusia dituntut untuk mampu berinteraksi, membangun persahabatan, kerja sama, saling menghargai, baik di dalam keluarga, di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Kerjasama ini telah digelar pada tanggal 09 Agustus 2022 yang lalu, seperti yang telah dilaksanakan oleh Marpokat: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai salah satu jurnal yang berasal dari Yayasan Al-Ahliyah Al-Islamiyah Aek Badak, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dengan (Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS).

Kerjasama ini tentu akan dapat memberikan manfaat buat organisasi ADPIKS dengan Marpokat: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat baik dalam bidang penulis, editor, maupun, reviewer yang sesuai dengan focus jurnal yang dimaksud.  

Kerjasama Antara Al-Murabbi Dengan Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman Dan Sosial (ADPIKS).

Kerjasama tim adalah suatu kemampuan untuk bekerja bersama dalam menuju visi dan misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu dalam menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama.

Melalui kerjasama tim yang kuat, kita bisa meraih suatu pencapaian besar yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Itulah mengapa kerjasama tim menurut para ahli adalah suatu hal yang harus dibangun dan dijaga dengan baik. Jika tidak, tujuan perusahaan akan sulit untuk dicapai bersama-sama.

Kerjasama tim dapat terwujudkan dengan baik ketika sekelompok orang bekerja secara kohesif demi menuju tujuan bersama dengan menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang positif, serta menggabungkan kekuatan masing-masing individu dalam meningkatkan kinerja tim yang kuat.

Salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan organisasi adalah pengelolaan terhadap sumber daya manusia (SDM). Unsur ini menjadi sangat penting karena sumber daya manusia (SDM) merupakan tenaga penggerak jalannya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi perlu memiliki karyawan yang berkualitas serta mempunyai semangat dan loyalitas yang tinggi.

Semangat dan loyalitas yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan karyawannya serta budaya organisasi yang ada, untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan karyawan dan pembentukan budaya organisasi yang baik sesuai dengan kebutuhan karyawan. Peningkatan kemampuan karyawan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang menjadi kriteria perusahaan. Sedangkan pembentukan budaya melalui proses penciptaan kondisi interaksi antar karyawan maupun pimpinan.

Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dalam hal lain, kompetensi mempunyai peranan yang penting juga karena pada umumnya kompetensi menyangkut kemampuan dasar seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan, untuk mencapai kinerja yang maksimal dan memuaskan diperlukan kompeensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya agar kinerjanya dapat meningkat.

Salah satu bentuk Kerja Sama yang telah dibangun adalah dari pihak Akademisi termasuk pada bidang jurnal dengan Organisasi Profesi dapat memberikan sebuah manfaat yang luar biasa terhadap masing masing Lembaga. Hal ini dapat dilihat dengan masing-masing dapat terwujud demi tujuan kedua belah pihak baik AL-Murabbi: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam sebagai pengelola jurnal maupun pada pihak ADPIKS sebagai bagian daripada organisasi profesi yang sampai saat ini masih terus berjalan secara dinamis.

Kerja sama biasanya dilakukan atas dasar tujuan yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu organisasi sangat diperlukan adanya suatu kerja sama kelompok (team work), karena semua penggerak suatu organisasi adalah manusia, bukan mesin, computer atau yang lainnya. Dan secara psikologis, manusia terbagi dalam tiga sifat, yaitu manusia sebagai insan individual, manusia sebagai insan sosial dan manusia sebagai insan berketuhanan.

Sebagai insan individual, manusia memiliki harga diri, mempunyai sifat mau menang sendiri, egois, dan lain-lain. Sebagai insan berketuhanan, manusia diharapkan untuk taat beribadah, mengikuti ajaranNya dan menjauhi laranganNya, dan lain-lain. Sebagai insan sosial, manusia dituntut untuk mampu berinteraksi, membangun persahabatan, kerja sama, saling menghargai, baik di dalam keluarga, di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Kerjasama ini telah digelar pada tanggal 09 Agustus 2022 yang lalu, seperti yang telah dilaksanakan oleh AL-Murabbi: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam sebagai salah satu jurnal yang berasal dari Yayasan Al-Ahliyah Al-Islamiyah Aek Badak, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dengan (Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS).

Kerjasama ini tentu akan dapat memberikan manfaat buat organisasi ADPIKS dengan AL-Murabbi: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam baik dalam bidang penulis, editor, maupun, reviewer yang sesuai dengan focus jurnal yang dimaksud.  

Kerjasama Antara Forum Pedagogik Dengan (Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman Dan Sosial (ADPIKS).

Kerjasama tim adalah suatu kemampuan untuk bekerja bersama dalam menuju visi dan misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu dalam menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama.

Melalui kerjasama tim yang kuat, kita bisa meraih suatu pencapaian besar yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Itulah mengapa kerjasama tim menurut para ahli adalah suatu hal yang harus dibangun dan dijaga dengan baik. Jika tidak, tujuan perusahaan akan sulit untuk dicapai bersama-sama.

Kerjasama tim dapat terwujudkan dengan baik ketika sekelompok orang bekerja secara kohesif demi menuju tujuan bersama dengan menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang positif, serta menggabungkan kekuatan masing-masing individu dalam meningkatkan kinerja tim yang kuat.

Salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan organisasi adalah pengelolaan terhadap sumber daya manusia (SDM). Unsur ini menjadi sangat penting karena sumber daya manusia (SDM) merupakan tenaga penggerak jalannya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi perlu memiliki karyawan yang berkualitas serta mempunyai semangat dan loyalitas yang tinggi.

Semangat dan loyalitas yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan karyawannya serta budaya organisasi yang ada, untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan karyawan dan pembentukan budaya organisasi yang baik sesuai dengan kebutuhan karyawan. Peningkatan kemampuan karyawan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang menjadi kriteria perusahaan. Sedangkan pembentukan budaya melalui proses penciptaan kondisi interaksi antar karyawan maupun pimpinan.

Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dalam hal lain, kompetensi mempunyai peranan yang penting juga karena pada umumnya kompetensi menyangkut kemampuan dasar seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan, untuk mencapai kinerja yang maksimal dan memuaskan diperlukan kompeensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya agar kinerjanya dapat meningkat.

Salah satu bentuk Kerja Sama yang telah dibangun adalah dari pihak Akademisi termasuk pada bidang jurnal dengan Organisasi Profesi dapat memberikan sebuah manfaat yang luar biasa terhadap masing masing Lembaga. Hal ini dapat dilihat dengan masing-masing dapat terwujud demi tujuan kedua belah pihak baik Forum Paedagogik sebagai pengelola jurnal maupun pada pihak ADPIKS sebagai bagian daripada organisasi profesi yang sampai saat ini masih terus berjalan secara dinamis.

Kerja sama biasanya dilakukan atas dasar tujuan yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu organisasi sangat diperlukan adanya suatu kerja sama kelompok (team work), karena semua penggerak suatu organisasi adalah manusia, bukan mesin, computer atau yang lainnya. Dan secara psikologis, manusia terbagi dalam tiga sifat, yaitu manusia sebagai insan individual, manusia sebagai insan sosial dan manusia sebagai insan berketuhanan.

Sebagai insan individual, manusia memiliki harga diri, mempunyai sifat mau menang sendiri, egois, dan lain-lain. Sebagai insan berketuhanan, manusia diharapkan untuk taat beribadah, mengikuti ajaranNya dan menjauhi laranganNya, dan lain-lain. Sebagai insan sosial, manusia dituntut untuk mampu berinteraksi, membangun persahabatan, kerja sama, saling menghargai, baik di dalam keluarga, di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Kerjasama ini telah digelar pada tanggal 22 Juni 2022 yang lalu, seperti yang telah dilaksanakan oleh Forum Paedagogik sebagai salah satu jurnal yang berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan atau yang disingkat dengan UIN Syahada Padangsidimpuan dengan (Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS).

Kerjasama ini tentu akan dapat memberikan manfaat buat organisasi ADPIKS dengan Forum Paedagogik baik dalam bidang penulis, editor, maupun, reviewer yang sesuai dengan focus jurnal yang dimaksud.  

ADPIKS Menjalin Kerjasama dengan Jurnal Forum Paedagogik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan (UIN Syahada Padangsidimpuan)

Kegiatan ini meliputi kerjasama dengan tiga jurnal yaitu

  1. Forum Pedagogik dengan liputan kegiatan sebagai berikut
  2. AL-Murabbi: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dengan liputan kegiatan sebagai berikut
  3. Marpokat: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dengan liputan kegiatan sebagai berikut

Target Tembus Litapdimas 2023, ADPIKS Perkuat Skill Penelitian Dosen dan Gelar Coaching Clinic Berkelanjutan.

Target menembus Penyelenggaraan dan Pengelolaan Portal Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litapdimas) tahun 2023 menjadi salah satu agenda utama program kerja Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS). “Concern utama ADPIKS adalah semua dosen diberdayakan dan maju bersama serta difasilitasi untuk menembus Litapdimas tahun 2023 sebanyak-banyaknya,” ungkap Ketua ADPIKS, Dr. Rika Sa’diyah, M.Pd

di sela-sela kegiatan The Art of Wriring: Jurnalistik dalam Riset dan Konversi dalam Penulisan Buku yang diselenggarakan ADPIKS pada 22 Agustus 2022 menggunakan aplikasi Zoom Mesting. Kegiatan menghadirkan narasumber Angga Teguh Prastyo, M.Pd dari Pusat Penelitian dan Academic Writing FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Dr. Muh. Anash Cholish, M.HI yang merupakan akademisi FISIP UB Malang. Acara semakin gayeng dengan hadirnya moderator Istikomah, M.Hum, dosen panutan dari STAI Sadra Jakarta yang dikenal luwes dan terampil berkomunikasi.

Dr. Rika menegaskan bahwa kegiatan ini untuk membangun kemampuan kompetitif para dosen ADPIKS maupun komunitas ilmiah lainnya sehingga memiliki daya saing yang tinggi dalam merebut litapdimas tahun 2023. “Oleh karenanya sebagai bentuk follow up kegiatan ini direkomendasikan adanya Coaching Clinic berkelanjutan sehingga memiliki kekuatan dan kompetensi yang bisa mengakselerasi dan penguatan proposal penelitian menjadi lebih berbobot.

Narasumber kegiatan, Angga Teguh Prastyo, memiliki keyakinan ADPIKS pasti memberikan transformasi besar dalam penguatan skill meneliti dosen. “Fokusnya harus digelar temu ilmiah untuk membuka ruang para dosen dari berbagai perguruan tinggi untuk berjejaring dan berkolaborasi dalam penelitian. Ini merupakan salah satu daya magnet yang dimiliki ADPIKS dalam membangun produktivitas dan reputasi meneliti pada dosen Indonesia yang lebih berkualitas,” pungkas Angga.

Raker ADPIKS I periode 2022-2027 Gulirkan Program Peningkatan Produktivitas dan Penelitian para Dosen, Ketua: Siap Maju Bersama !

Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS) memberi perhatian khusus dalam peningkatan produktivitas dan publikasi dosen se-Indonesia. Sebagai wadah yang memfasilitasi pengembangan akademik dan produktivitas dosen dengan afiliasi perguruan tinggi yang menyebar di seluruh Indonesia, ADPIKS siap memfasilitasi para dosen untuk berkolaborasi dalam penelitian dan penulisan jurnal ilmiah bereputasi.

Ini yang menjadi salah satu program unggulan dan strategis yang dihasilkan pada Rapat Kerja ADPIKS I periode 2022-2027. Untuk mendorong program unggulan tersebut, ADPIKS telah membentuk kepengurusan yang digerakkan oleh para dosen dengan etos kerja tinggi dan komitmen yang tidak perlu diragukan lagi,” jelas ketua ADPIKS, Dr. Rika Sa’diyah, M.Pd

Program unggulan ADPIKS diperkuat dengan keberadaan struktur organisasi dengan fungsi yang  spesifik seperti Bidang Pendidikan dan pelatihan oleh Dr. Eva Kumalasari, Bidang Penelitian oleh Dr. Budi Solihin, Bidang Jurnal dan Publikasi oleh Khoirul Anam, M.Ak Bidang Humas oleh Kurniawan, MA dan Bidang PENGMAS oleh Dr. Nurfadhilah

Rapat Kerja ADPIKS I periode 2022-2027 dilangsungkan pada tanggal 11 -12 Agustus 2022 lalu. Bertempat di Aula INKOPABRI, Cisarua Puncak Bogor. Kegiatan dihadiri dari dosen perguruan tinggi dari berbagai kota dan provinsi.

ADPIKS Dukung Penuh atas Kesuksesan Unugiri Bojonegoro gelar PPL Inovatif Bagi Mahasiswa PAI

Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keagamaan dan Ilmu (ADPIKS) mengucapkan selamat atas kesuksesan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro menyelenggarakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa prodi PAI Fakultas Tarbiyah yang diikuti 12 mahasiswa. Salah satu pengurus ADPIKS, Angga Teguh Prastyo, M.Pd mengatakan bahwa Praktek pengalaman lapangan (PPL) bagi mahasiswa PAI merupakan fase penting dalam menumbuhkan karakter profesionalitas calon guru. “Oleh karena itu, ADPIKS mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini sebagai satu kesatuan jalur pendidikan calon guru PAI yang fundamental sehingga terbentuki calon pendidik yang inspiratif dan profesional,” jelas dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pembukaan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri Bojonegoro Tahun 2022 diikuti 12 mahasiswa, yang langsung dipimpin dosen pembimbing lapangan (DPL) Siti Khoiriyah, M.Pd, serta dosen pembimbing utama (DPU), Dr. H. Ahmad Manshur, MA Pelaksanaan PPL Selama 1 bulan mulai tgl 01 Agustus- 30 Agustus 2022. Kegiatan bertempat di MA Islamiyah Senori Tuban.

ADPIKS mendukung penuh segala bentuk kegiatan ilmiah yang mengarah pada penciptaan profesionalitas guru dengan dimulai dari pembibitan calon mahasiswa untuk mempraktikkan segenap kemampuan terbaiknya dalam menganjar di berbagai lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kegiatan PPL seperti ini perlu disuarakan dan disebarluaskan sehingga memberikan inspirasi bagi setiap kampus agar mampu menyelenggarakan PPL yang berkualitas bagi mahasiswanya.

Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

ADPIKS Apresiasi Tim Pengabdian Qoryah Thayyibah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Inisiasi Islam Moderat di Perguruan Tinggi dan Masyarakat Luas

Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS) mengapresiasi mengapresiasi kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berfokus pada penanaman nilai-nilai moderasi Islam seperti yang diselenggarakan Tim Pengabdian Qoryah Thayyibah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang dikolaborasikan duo dosen inspiratif Jamilah, Ph.D Selaku Ketua dan Nailul Fauziyah, M.A. Salah satu pengurus ADPIKS, Angga Teguh Prastyo, M.Pd menegaskan bahwa kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang membawa misi moderasi beragama patut didukung dan disuaraka sebagai salah satu cara menghadirkan kerukunan hidup umat beragama di Indonesia.

Angga Teguh mendukung penuh Tim Pengabdian Qoryah Thayyibah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bersama Kemenag Kota Malang yang mengadakan Focus Group Discussion yang bertemakan Masjid Kampus Sebagai Pusat Gerakan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi. Kegiatan yang mengundang takmir masjid UIN Maliki, Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang ini diadakan di Minihall Kemenag Kota Malang, Selasa (26/7). “Kegiatan inilah yang akan selalu menginspirasi dan memperkuat kehidupan keagamaan yang moderat dan saling menghargai satu sama lain di antara umat beragama baik di perguruan tinggi maupun masyarakat luas,” jelas Angga Teguh.

Komposisi tim yang terdiri dari Jamilah, Ph.D Selaku Ketua dan Nailul Fauziyah, M.A. Dua sosok dosen yang dikenal humanis dan ramah tersebut bersama Tim Pengabdian Qoryah Thayyibah UIN Malang menggandeng Kemenag Kota Malang mengadakan Focus Group Discussion yang bertemakan Masjid Kampus Sebagai Pusat Gerakan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi. Kegiatan yang mengundang takmir masjid UIN Maliki Malang, Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang ini diadakan di Minihall Kemenag Kota Malang, Selasa (26/7)

 Moderasi beragama dapat menjadi model yang tepat dalam upaya pengembangan masjid yang ideal juga dapat dikembangkan sebagai pusat peradaban bagi para mahasiswa di Kampus. Abdul Basid, Ph.D dari Masjid al-Hikmah Universitas Negeri Malang menyampaikan pentingnya peran serta dan kebijakan rektor dalam menanamkan kehidupan agamis yang moderat bagi para mahasiswa.

Membangun citra positif masjid kampus memang menjadi pekerjaan rumah tersendiri karena terdapat kekhawatiran bahwa masjid justru menjadi tempat menyemai benih-benih perpecahan umat. Beberapa masjid bahkan tidak dimaksimalkan fungsinya sebagaimana mestinya. Misalnya, kurangnya literasi keagamaan yang terdapat dalam masjid tersebut, minimnya kajian tentang kebangsaan, toleransi, dan sebagainya. “Bahkan, beberapa masjid terkadang dipolitisasi untuk kepentingan kelompok tertentu. Secara spesifik, beberapa tantangan yang ada di sekitar masjid masih sering ditemukan.” tutur Dr. Ahmad Izzuddin MHI saat memberi pengantar diskusi.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang sangat antusias dengan program ini, pada sambutanya Gus Shampton sapaan akrabnya juga menyampaikan pentingnya pemahaman moderasi beragama dan penanaman moderasi beragama yang lebih soft karena selama ini masyarakat sudah mulai jemu dengan istilah “Moderasi Beragama” kalo bisa mungkin ada istilah lain yang bisa mewakili itu. “saat memahami agama secara mendalam, pasti moderat, tapi bagaimana masjid-masjid kampus ini mampu menjelaskannya dengan bungkus dan kemasan yang lebih diterima oleh semua kalangan. Masjid-masjid diluar kampus butuh teladan dan tawaran model pengembangan tarbiyah di masjid yang baik.” jelasnya.

Kegiatan ini diakhiri diakhiri dengan membangun kesepakatan kerjasama antar takmir masjid kampus dalam pengembangan pemakmuran masjid baik yang berbasis perguruan tinggi maupun di tengah-tengah masyarakat.

Peneliti STIT al-Marhalah al-Ula Bekasi Ungkap 4 Faktor Krusial dalam Pengembangan Literasi Keagamaan Berbasis Digital Bagi Mahasiswa Millenial

Dosen STIT al-Marhalah al-Ula Bekasi, Dr. Eva Dwi Kumala Sari, M.Pd mempresentasikan hasil penelitiannya dengan aktraktif dan interaktif

Berkembangnya berbagai konten keagamaan berbasis digital menjadi fokus utama penelitian oleh sekelompok jaringan peneliti lintas universitas yang melibatkan STIT al-Marhalah al-Ula Bekasi, Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Bhayangkara Jakarta. Fokus penelitian memaparkan sumber literasi keagamaan berbasis digital tentang moderasi beragama di kalangan mahasiswa perguruan tinggi umum di kota Bekasi sukses mencuri perhatian.

Salah satu peneliti yang terlibat dalam jaringan peneliti tersebut, yakni Dr. Eva Dwi Kumala Sari, M.Pd mengungkap ada empat faktor krusial yang menentukan pemilihan literasi keagamaan berbasis digital yang dipilih mahasiswa dalam ruang maya, meliputi: (1) Tema Kajian Sesuai Isu yang berlaku. (2) Cara Komunikasi dan Gaya Bahasa. (3) Memiliki kemampuan yang lebih dibanding yang lain. (4) Tim Media dan Kreatif. “Oleh karenanya, setiap pihak yang terlibat dalam penguatan moderasi beragama baik di ruang publik maupun ruang digital perlu memperhatikan empat faktor krusial tersebut agar setiap konten yang diproduksi mampu menarik minat mahasiswa dan generasi millenialnya untuk menjadikannya sebagai sumber referensi keagamaan mereka,” ungkap Eva saat memaparkan diseminasi hasil penelitiannya.

Eva secara rinci mempublikasikan diseminasi hasil penelitiannya tersebut pada kegiatan bertajuk , “Webinar Diseminasi Hasil Penelitian Sumber Literasi Keagamaan Berbasis Digital di Kalangan Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum di Kota Bekasi,” melalui media platfom Zoom Meeting pada 20 Juli 2022. Hadir pula sebagai pemateri peneliti dari Universitas  Bhayangkara Jakarta, Fahmi Sahan, M.IRKH.  Kegiatan ilmiah dan interaktif ini didukung penuh ADPIKS (Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial). Dalam sambutan pengantar acara, Ketua ADPIKS, Dr. Rika Sa’diyah, M.Pd mengucapkan terima kasih dan apresiasinya atas keterlibatan semua pihak dalam kegiatan tersebut dan kesediannya untuk berkolaborasi meningkatkan mutu publikasi dosen lintas perguruan tinggi di Indonesia.

Penulis; Angga Teguh Prastyo, M.Pd., Dosen MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang